Wednesday, November 02, 2005

Eni Fitriana Dinasari

Eni Fitriana Dinasari adalah putri kami yang ketiga. Kata Eni diambil dari bahasa Belanda Een, artinya: satu. Sama juga dengan Eko dalam bahasa Jawa, atau Ika dalam bahasa Sanskerta. Fitriana dari kata Fithri yang berarti: bersih, suci atau fithrah yang mendapat akhiran Na sebagai kata ganti Kami. Kebetulan dia lahir dalam suasana Idul Fithri. Jadi sebagai doa juga agar Eni menjadi orang yang bersih, suci, dengan parameter Fithrah yang diharapkan kaum muslimin sesudah berpuasa bulan Ramadhan. Adapun Dinasari diambil dari kata ad-Din (agama) dan Sari (inti, atau ekstrak). Jadi sarinya agama (Islam), yaitu: Fithrah manusia yang selalu merindukan kebenaran yang hakiki, yakni: Allah. Secara keseluruhan nama itu dipetik dari ayat suci al-Qur'an: "fa aqim wajhaka liddini hanifan fithratallahullati fathara an-nasa alaiha la tabdila li khalqillah". Eni lahirnya sungsang. Kepala duluan. Kata orang, nanti kalau sudah besar, dia cocok untuk memakai pakaian apa saja. Sekarang sudah kelas III SMP, sudah besar. Memang kalau diperhatikan dia gampang untuk tampil menarik. Modal fisik dan wajahnya cukup. Bisa dibilang cantik dan manis. Sejak kecil sudah sering mengundang perhatian orang banyak. Dulu kalau naik bis kota, semua orang di bis itu akan memperhatikan dia, karena dia tidak mau duduk, selalu berdiri, dan berceloteh seperti burung. Anaknya memang aktif, agak berlebih, seperti kakaknya yang pertama, Andro. Waktu kelas I SD dia jarang duduk. Kursinya dia tinggalkan. Selalu keliling dari satu meja ke meja yang lain di kelas itu. Terkadang menggoda kawan sekelasnya. Oleh sebab itu dia kurang memperhatikan pelajaran. Gurunya kerap menyampaikan kepada saya, bahwa semestinya dia selalu berada di ranking atas, elite kelas. Kata gurunya dia cerdas. Tidak ada masalah dalam belajar. Tapi mereka heran, setiap ulangan tidak dapat memperoleh nilai yang tinggi. Pada saat yang bersamaan pergaulannya baik sekali. Teman-temannya sangat memperhatikan dia. Kawannya banyak. Oleh kawannya dia cukup dipercaya. Sampai sekarang begitu. Perhatiannya lebih besar kepada pergaulan dari pada pelajaran.

No comments: