Friday, December 09, 2005

Komputer Baru: Migrasi ke Apple Macintosh

Sampai dengan tahun 2005, di rumah terdapat dua komputer PC, semua branded, Compaq dan IBM. Anak-anak minta agar komputer itu diganti, karena yang ada saat ini semua sudah bermasalah, lambat, kena virus, dan masih Pentium II. Selain dua PC masih ada dua notebook, Compaq dan Accer, tapi sama saja dengan yang PC, sering merepotkan, bahkan menjengkelkan. Setelah survey sana sini dan rundingan sama anak-anak, kita bersepakat untuk beli komputer baru tapi sekalian migrasi ke Macintosh. Maka jadilah beli iMac G5 terbaru. Katanya baru dua minggu di Jakarta. Harganya USD 15,000an, dibayar dengan fasilitas EazyPay Citibank.
Wah, ini benar-benar revolusi. Semua jadi bingung. Biasa sudah hafal Windows, tiba-tiba pindah ke OS yang belum dimengerti sama sekali. Beberapa hari pokoknya belajar komputer lagi, seperti dulu waktu baru kenal Windows. Anak saya Eko, mungkin karena dia yang paling tua lebih cepat menyesuaikan diri. Ika agak cuek, tapi sepertinya dia lebih cerdas memahami persoalan. Sedangkan Eni lebih duluan menikmati fasilitas dengan berinternet ria, download lagu-lagu, dan mencari gambar yang dia sukai. Esa, barangkali karena paling kecil atau karena tidak suka rebutan, masih nonton saja.
Rupanya ada perbedaan, dulu waktu belajar Windows memang mulainya dari buta, nggak bisa sama sekali. Sedangkan sekarang belajar OS Tiger hanya mengadaptasi. Selain dari itu, kalau dulu sekitar 20 tahun yang lalu, Macintosh terlalu ekslusif. Sekarang sudah lebih menyesuaikan diri dengan perkembangan pasar yang dikuasai IBM, Intel, dan Microsoft. Jadinya selain lebih murah, dan ternyata sudah lebih gampang mempelajarinya. Pokoknya mulai sekarang pindah ... pindah ... pindah ... ngapain melongok ke jendela melulu, mending makan buah.